Senin, 07 Juli 2008

Black & White Developer

Oleh: david hermandy

Developer hitam putih yang kita kenal umumnya terdiri dari empat komponen yaitu:
  1. Developing agent
  2. Preservative
  3. Accelerator
  4. Restrainer
Keempat komponen ini yang bekerja menimbulkan image baik pada film maupun paper.

DEVELOPING AGENT
��� Ada 4 jenis developing agent yang paling sering digunakan saat ini yaitu Hydroquinone Metol Phenidone Ascorbic Acid. Developing agent lainnya yang juga masih digunakan adalah Pyrogallic Acid (pyro), Amidol Glycin para-Aminophenol hydrochloride Chlorhydroquinone Pyrocatechin (Catechol), dan�para-Phenylenediamine (ppd). Tiap developing agent tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dan kegunaan yang berbeda pula.�
��� Kombinasi developing agent yang paling sering digunakan dalam developer adalah Hydroquinone dan Metol biasanya disebut MQ (Q=Quinol istilah lain untuk Hydroquinone) atau kombinasi Hydroquinone dan Phenidone (PQ). Hydroquinone memiliki karakter kontras tinggi, sehingga jika menggunakan hydroquinone saja akan diperoleh negatif/foto dengan kontras yang sangat tinggi dan shadow detil tidak terlihat sama sekali, untuk memperoleh shadow detil dikombinasikan dengan metol atau phenidone yang memiliki karakter kontras rendah/soft.�
��� Dengan kombinasi yang tepat bisa didapatkan developer dengan kontras yang normal dan shadow detail yang baik. Sebaliknya penambahanatau pengurangan jumlah salah satu developing agent menghasilkan developer dengan kontras yang tinggi maupun rendah. Kita bisa melakukan modifikasi pada developer yang biasa kita gunakan dengan menambahkan sejumlah hydroquinone atau metol untuk mendapatkan kontras yang sesuai dengan selera kita. Modifikasi developer sebaiknya hanya dilakukan pada paper developer karena jika kita melakukan kesalahan tidak berakibat permanen seperti pada film.

PRESERVATIVES
��� Developing agent merupakan bahan kimia yang bereaksi dengan udara (oksidasi). Reaksidengan udara mengakibatkan developer menjadi lemah dan rusak. Untuk memperlambat oksidasi ditambahkan preservative dalam developer. Preservative yang paling sering digunakan adalah sodium sulfite. Pada developer dengan konsentrat tinggi biasanya digunakan potassium sulfite.

ACCELERATOR
��� Pada dasarnya developing agent sangat lemah, untuk melakukan proses developing bisa dibutuhkan waktu beberapa jam, untuk mempercepat proses developing ditambahkan bahan yang besifat alkali. Bahan ini disebut accelerator. Dengan accelerator proses developing hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Karena developing agent bereaksi lebih cepat dilingkungan alkali maka untuk menghentikan proses developing digunakan stop bath yang bersifat acid/asam. Accelerator dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
1. Mild alkali dengan nilai pH antara 8 sampai 10. Bahan yang termasuk mild alkali antara lain Balanced Alkali, borax, sodium metaborate dan sodium sulfite.
2. Moderate alkali dengan nilai pH antara 10 sampai 11 (sodium carbonate, potassium carbonate, dan trisodium phosphate)
3. Caustic alkali dengan nilai pH diatas 12 (potassium hydroxide, sodium hydroxide) Accelerator juga berpengaruh terhadap kontras. Semakin alkali atau semakin banyak jumlah accelerator semakin tinggi kontras developer. Sodium carbonate dan potassium carbonate paling sering digunakan untuk melakukan modifikasi developer.

RESTRAINER
��� Restrainer digunakan untuk mencegah fog, baik fogging karena safelight, maupun chemical. Pada film developer ada pendapat yang mengatakan restrainer tidak diperlukan karena proses berlangsung pada keadaan gelap total. Penggunaan restrainer pada film developer menyebabkan developer menjadi terlalu alkali. Tapi umumnya film developer tetap menggunakan restrainer sebagai antisipasi jika terjadi error pada developer. Bahan yang paling sering digunakan sebagai restrainer adalah Potassium Bromide. Penggunaan potassium bromide dalam jumlah yang banyak membuat developer menjadi warm tone. Bahan lain yang agak jarang digunakan adalah Benzotriazole (BZT). Efek antifogging dari benzotriazole lebih kuat dibandingkan potassium bromide. Berbeda dengan potassium bromide, benzotriazole menimbulkan efek blue-black tone. Karena efek antifogging yang kuat, benzotriazole digunakan jika melakukan printing pada paper yang sudah expired dan terlihat mulai ada tanda-tanda fogging karena outdated.

MODIFIKASI DEVELOPER
��� Dengan mengetahui komponen dari developer kita bisa dengan leluasa melakukan modifikasi pada developer hingga sesuai dengan keinginan kita. Modifikasi yang paling umum adalah kombinasi Bromide dan Carbonate pada paper developer.�
��� Modifikasi dilakukan dengan menyiapkan larutan carbonate dan larutan bromide 10%. Larutan carbonate dibuat dengan cara menyiapkan 60 gram sodium carbonate kemudian campur dengan 750 ml air setelah itu buat larutan tersebut menjadi 1 liter. Jika tergesa-gesa bisa langsung mencampur 60 gram sodium carbonate dengan 1 liter air, hasilnya sama saja. Larutan bromide 10% dibuat dengan cara melarutkan 100 gram potassium bromide dengan 750ml air kemudian tambahkan air hingga larutan menjadi 1 liter, atau bisa langsung mencampur 100 gram potassium bromide dengan 1 liter air. Carbonate menigkatkan speed developer sedangkan bromide menurunkan speed developer sehingga bisa dikatakan tidak terjadi perubahan speed dari developer.�
��� Efek dari penambahan bromide terlihat pada bagian highlight yang lebih menonjol detilnya. Sedangkan carbonate bisa menambah hitam lebih pekat. Kombinasi yang dianjurkan untuk modifikasi ini adalah 1 bagian bromide ditambah 3 bagian carbonate. Penambahan sebaiknya dilakukan bertahap sedikit demi sedikit hingga diperoleh hasil yang maksimal. Penggunaan bromide dan carbonate yang terlalu banyak dapat menimbulkan fogging.

Tidak ada komentar: